Text
Dinasti Fatimiyyah: imperium Syiah di tengah mayoritas Suni
Dinasti ini turut serta memberi warna di dalam perjalanan sejarah peradaban Islam. Kota Kairo dan Universitas Al-Azhar di Mesir yang sangat terkenal hingga kini merupakan saksi sejarah peninggalan Dinasti ini. Dalam waktu relatif sangat singkat sejak kelahirannya, 21 Rabi' al-Akhir 297 H (909 M), Dinasti ini mampu mengukir sejarah dengan prestasi yang cukup gemilang di bidang politik, ekonomi, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Pada masa jayanya, wilayah kekuasaan Dinasti Fäțimiyyah cukup luas; membentang dari pantai Lautan Atlantik di sebelah barat sampai ke Suriah dan Hejaz di sebelah timur, yang meliputi tiga benua: sebagian Afrika, sebagian Asia, dan sebagian Eropa dengan Kairo, Mesir, sebagai ibu kotanya.
Salah satu hal yang menarik dari Dinasti ini ialah aliran keagamaan yang dianut oleh para penguasanya berbeda dengan aliran keagamaan yang dianut oleh mayoritas masyarakat di wilayah kekuasaannya. Dinasti Fāțimiyyah beraliran Syiah Ismailiyyah, sementara mayoritas masyarakatnya beraliran Suni. Terkecuali itu, Dinasti ini juga diapit oleh dua kekhalifahan Suni yang besar: Khilafah Abbasiyyah (Bani 'Abbās) (132-656 H/750-1258 M) yang berpusat Bagdad dan Khilafah Umawiyyah (Bani Umayyah) (317-423 H/929-1031 M) di Andalusia (Spanyol). Dalam kondisi demikian, Dinasti ini mampu bertahan lebih dari 250 tahun (297-567 H/909-1171 M).
Tidak tersedia versi lain