Text
ILMU PEKASIH : Perilaku Mistis Perempuan Banjar dalam Mengatasi Problema Rumah Tangga
Pada dasarnya, masyarakat Banjar adalah pemeluk agama Islam yang taat, namun dalam kehidupan sehari-hari masih saja ditemukan perilaku masyarakat yang diduga kuat bersumber dari kepercayaan primitif sehingga terjadi sinkritis.
Bagi perempuan, lembaga perkawinan lebih berarti dibanding laki-laki, hal ini karena wanita sangat menggantungkan harapannya pada lembaga perkawinan, sedang bagi laki-laki lebih kepada pekerjaannya. Jika perempuan merasa pernikahan adalah segala-galanya, maka masalah yang timbul dalam kehidupan rumah tangganya merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan sungguh-sungguh. Sehingga tidak jarang mengabaikan norma-norma agama dan etika sosial.
Penelitian ini mencoba mengungkapkan bagaimana upaya dan kiat isteri dalam mengatasi problematika rumah tangga pada sebagian masyarakat Banjar yang dilakukan oleh sebagian isteri di tengah ketidakmampuan dan ketidakberdayaannya menghadapidan menyelesaikan problematika rumah tangga. Dengan demikian kiat yang dilakukan isteri ini adalah simbol ketidakberdayaan. .
Tidak tersedia versi lain