Hermeneutika Al-Qur'an: tema-tema kontroversial | Perpustakaan UIN Antasari Banjarmasin

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

Image of Hermeneutika Al-Qur'an: tema-tema kontroversial

Text

Hermeneutika Al-Qur'an: tema-tema kontroversial

FAIZ, Fahruddin - Nama Orang;

Bibliografi: halaman 199-207
Indeks: halaman 209-212

Ada 2 hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia, yang menjadi garis demarkasi yang membedakan manusia dari segala entitas kehidupan lainnya di dunia yaitu memahami dan menafsirkan. Dua hal ini dalam sejarah intelektual manusia banyak ditemui para tokoh di bidang keahliannya masing-masing yang berusaha merumuskan apa dan bagaimana kondisi dan cara memahami yang akurat, tepat, layak dan benar. Berbagai teori, konsep dan disiplin keilmuan pun muncul khusus untuk mengurusi bidang ini, satu diantaranya adalah hermeneutika. Hermeneutika berasal dari bahasa Yunani hermeneuein yang berarti "menafsirkan". Sedangkan dalam pengertian lain hermeneutika adalah "proses mengubah sesuatu atau situasi ketidaktahuan menjadi tahu dan mengerti". Sedangkan secara luas, hermeneutika didefinisikan oleh Zygmunt Bauman sebagai upaya menjelaskan dan menelusuri pesan dan pengertian dasar dari sebuah ucapan atau tulisan yang tidak jelas, kabur, remang-remang dan kontradiktif yang menimbulkan kebingungan bagi pendengar atau pembaca. Meskipun hermeneutika bisa dipakai sebagai alat untuk menafsirkan berbagai bidang kajian keilmuan, jika melihat sejarah kelahiran dan perkembangannya, harus diakui bahwa peran hermeneutika yang paling besar adalah dalam bidang ilmu sejarah dan kritik teks, khususnya kitab suci seperti al-Qur'an. Buku ini dalam pembahasannya terdiri dari 9 bagian pembahasan yang mencakup bagian 1 apa yang diberikan hermeneutika terhadap ilmu tafsir al-Qur'an ?; bagian 2 anti-hermeneutika : antara yang phobia dan yang ilmiah; bagian 3 perkelahian pemaknaan seputar jargon kembali kepada al-Qur'an Hadis; bagian 4 kandungan al-Qur'an dan kritik originalitas Islam; bagian 5 al-Qur'an produk budaya; bagian 6 Muhammad via a vis al-Qur'an : dialektika otoritas dan humanitas; bagian 7 mencermati logika penyesatan dengan dalil al-Qur'an; bagian 8 nalar Qur'ani : prinsip-prinsip yang sering terlupakan dan pembahasan ditutup pada bagian 9 ayat-ayat kauniyah : membaca sisi tak terbaca dalam peradaban qauliyah.