Text

Landasan Filosofis dan Teoritis Pembelajaran Matematika (Berparadigma Eksploratif dan Investigatif)

---

Penulisan buku ini diilhami oleh suatu landasan filsafat bahwa matematika merupakan aktivitas kehidupan manusia. Oleh karena itu, dalam mempelajari matematika hendaknya melibatkan siswa untuk aktif dalam membangun pengetahuan matematikanya. Komunikasi dua arah sangat dikehendaki dalam pembelajaran matematika karena siswa terlibat langsung dalam pembentukan ilmu matematika. Bahkan sangat memungkinkan bahwa temuan-temuan menarik justru muncul dari siswa. Hal ini hanya akan mungkin kalau siswa diberi kesempatan untuk melakukan proses penemuan itu. Pembelajaran 'searah' yang didominasi oleh guru kurang memiliki peluang siswanya melakukan proses inquiry, exploration, dan investigation.

Buku ini merupakan buku landasan filsafat dan teori pembelajaran matematika serta beberapa temuan dalam penelitian pendidikan matematika. Pengalaman temuan ini diperlukan bagi para guru dalam membelajarkan siswa dengan paradigma baru. Pandangan baru dalam pembelajaran matematika membekali para guru akan pentingnya mengikuti trend secara internasional bahwa pembelajaran matematika hendaknya melibatkan siswa untuk aktif membangun pemahaman matematikanya. Keterlibatan siswa melakukan pengamatan, membuat suatu dugaan atau jawaban sementara (conjecture), dan mengumpulkan data atau informasi untuk membuktikan dugaan yang dibuatnya. Kemudian, merangkaikan informasi yang dikumpulkan dengan informasi hasil pengamatan dan inquiry serta hasil investigasi dan eksplorasi untuk membuktikan dugaan (menguji dugaan) yang dibuatnya. Karenanya, strategi pembelajaran yang bersifat menekankan kepada hafalan (drill) atau rote learning serta mengutamakan kepada routine computation atau algebraic procedural hendaknya sudah harus dikurangi dan diganti dengan cara menekankan kepada pemahaman. Fenomena alam atau susunan-susunan yang berbentuk pola dapat digunakan guru untuk menjembatani siswa memahami pola-pola matematika. Misalkan, susunan piring, susunan gelas, atau tumpukan benda-benda yang menarik, dapat dijadikan sebagai jembatan memahami pola bilangan yang mengkaitkan antara urutan bilangan dengan ketebalan dari susunan tadi (lihat tumpukan ember di halaman 19 buku ini). Cara memandang matematika sebagai ilmu pengetahuan yang ketat dan terstruktur menyebabkan tidak ada "ruang gerak" bagi siswa untuk berkreasi dan mengembangkan kreativitas. Sebaliknya, pandangan bahwa matematika adalah aktivitas kehidupan manusia, mendorong siswa untuk melakukan kegiatan- kegiatan yang mendorong mereka untuk melakukan percobaan yang mengarah kepada pembuktian conjecture atau dugaan yang dibuatnya.

Bibl.: Hlm. 119-128

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

510.1 Tur l

Penerbit

Jakarta : Leuser Cita Pustaka., 2009

Deskripsi Fisik

vi, 138 hlm.: ilus; 25 cm

Bahasa

Ind

ISBN/ISSN

9789791689854

Klasifikasi

510.1

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

Cet 2

Subjek

Matematika
Pembelajaran Matematika

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

Turmudi

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar