Text
Al-Qur'an dan hegemoni wacana Islamologi barat
Bibliografi: hlm. 345-365
Pencitraan Barat yang buruk terhadap Islam, Muhammad SAW. Al-Quran, dan umat Islam memilki sejarah panjang, sepanjang sejarah hubungan Islam dan Barat-Kristen. Pada masa-masa tertentu pencitraan negatif tersebut sengaja dimobilisasi sebagai upaya apologi (membela diri atau menutupi kelemahan), meningkatkan citra agama Kristen (dan Yahudi) dan bangsa Barat dihadapan umat Islam, maupun agresif (menyerang keyakinan umat Islam). Pencitraan negatif mengenai Islam seperti terkristal dalam orientalisme (belakangan dikenal dengan istilah Islamologi), suatu kajian yang diklaim "ilmiah" yang dilakukan sarjana Barat dalam upaya "memahami atau bahkan "menelanjangi" Islam. Bagi orang Barat, lewat Orientalisme ini, Islam adalah "the work of devil", Al-Quran adalah "a tissue of absurdities" dan Nabi Muhammad SAW "a false Propet", "an impostor" atau "antichist ".
Semua ini terbukti dengan beberapa kejadian, seperti halnya, pada paruh waktu tahun 2005, tepatnya bulan September 2005 sebuah media massa di Denmark, Lylland Posten, 12 karikatur Nabl Muhammad SAW, dengan kesombongan dan dukungan Amerika, serta pendiskreditan Nabi Muhammad SAW yang dilontarkan oleh organisasi-organisasi dunia secara bersama, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa, dan Oraganisasi Konferensi Islam (OKI). sebagai bentuk pelecehan terhadap agama.
Beberapa tentara Amerika di penjara Guantanamo (Cuba) dilaporkan telah menginjak-nginjak Al-Quran dan merobek-robek serta mengeluarkan cacian-cacian terhadap Islam, Nabi Muhammad SAW, dan Al-Quran. Puncaknya adalah peristiwa 11 September 2001 yang menghancurkan WTC.
Tidak tersedia versi lain