Text
Arus tradisi tadwin hadis dan historiografi Islam: kajian lintas aliran
Bibliografi: hlm. 487-537
Indeks: hlm. 538-548
Biografi penulis: 549-550
Dalam sejarahnya, kompilasi dan kodikasi (tadwin) hadis telah melewati fase-fase panjang dan rumit, serta banyak diwarnai kontroversi. Kontroversi itu semakin tajam ketika ditarik pada persoalan aliran di dalamnya. Meski telah menyetujui hadis sebagai sumber syariat Islam, tiga arus tradisional dalam Islam-Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah, Syi'ah, dan Khawar-terbukti mempunyai tradisi tadwin hadis sendiri-sendiri. Pada gilirannya, tiap- tiap aliran itu mengakui karya kompilasi hadis yang berbeda satu sama lain. Faktor ideologis dan politis, atau lainnya telah ikut memberikan pengaruh terhadap perbedaan u. Kalangan ulama Sunni, misalnya, cenderung mendiamkan tadwin hadis di kalangan Syi'ah. Sebaliknya, historiografi tentang tadwin hadis di kalangan Syi'ah juga melakukan hal serupa terhadap apa yang telah dihasilkan oleh ulama Sunni. Pendiaman itu tentu bukan suatu kebetulan atau karena kelalaian, tetapi atas dasar pertimbangan otoritas referensial, epistemik, dan ideologis.
Di sisi lain, dinamika dalam proses tadwin hadis ternyata memberikan pengaruh atau kontribusi nyata di luar permasalahan kompilasi dan kodifikasi hadis semata-mata. Salah satu hal yang menarik adalah apa dan bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan historiografi Islam? Masalah ini penting untuk dikemukakan mengingat selama ini historiografi ini dianggap banyak dipengaruhi oleh kebudayaan luar Islam, sehingga tidak ada yang orisinal dalam historiografi Islam. Buku ini menunjukkan bahwa anggapan semacam itu tidak benar. Pengaruh itu barangkali muncul lebih belakangan. Sementara itu, pada tahap awal, tak diragukan lagi studi tadwin hadis lebih banyak memberikan kontribusinya terhadap perkembangan historiografi Islam. Secara nyata kontribusi itu tidak hanya terbatas pada penyediaan materi yang melimpah bagi penulisan sejarah Islam dalam bentuk biografi (sirah) dan razia atau serangan militer (magháziy), tetapi yang lebih penting adalah menyangkut metode pengumpulan sumber, metode kritik sumber, dan metode penyusunan karya sejarah Islam.
Tidak tersedia versi lain