Text
Kritik wacana bahasa
Judul asli: The discourse of language
Bahasa sangat sering diyakini secara filosofis sebagai "pusat bemahaman" manusia yang paling fundamental dalam memakna hidupnya. Di dalam bahasa, tersimpan diskursus budaya, sosial, politik dan bahkan agama. Cara sekelompok manusia memahami diskursus bahasa menisbatkan cara pandang hidup mereka dalam berhubungan dengan sesama manusia dan dengan Tuhannya. Dari situ bahasa diasumsikan sebagai "cara berada" (dasein) manusia d alam ini.
Namun, memahami bahasa secara filosofis sama sulitnya dengan memahami relasi primordial Tuhan dan Manusia. Setidaknya, hal itu terlihat dalam beragam teori filsafat bqhasa, dari Heidegger hingga Saussure yang secara esensial menempatkan bahasa sebagai "satu-satunya pemahaman manusia", tetapi sangat alot untuk dicerap dalam aktualisasi praksisnya. Akibatnya, bahasa yang sedemikian urgennya tetap terkondisikan sebagai "persoalan filsafat" an sich, bukan peradaban yang rigid dan empiris.
Dengan caranya sendiri, yang khas post-strukturalis dan hermeneutis, Michel Foucault yang dikenal luas sebagai "filsuf terkontroversial abad 21" melancarkan debut kritik wacana bahasa itu sedemikian historistik dan kritisnya. Di dalamnya terkandung pembacaan baru tentang relasi bahasa dan perilaku sosial dan bahkan agama. Catatan kritisnya terhadap bahasa sangat patut dijadikan inspirasi untuk mendekonstruksi kebekuan-kebekuan "perspektif kita", termasuk di dalamnya konstalasi wacana-wacana global-kontemporer. Karena dari kritik wacana bahasalah, watak peradaban akan dapat memasuki tatanan dunia yang membebaskan dan mencerdaskan, entah itu politik, sosial atau agama.
Tidak tersedia versi lain