Text
Agar kita tidak sesat : prinsip-prinsip akidah, wahyu dan penutup kenabian
Diterjemahkan dari buku :
Qawa'id al-'aqaid karya Imam Al-Ghazali
Revelation and Prophethood karya Murtadha Muthahhari
Tauhid atau doktrin Kemahaesaan Allah adalah inti ajaran Islam yang tanpanya seseorang tidak dipandang sebagai Mukmin. Setelah itu, keyakinan terhadap para nabi juga menempati posisi amat sentral, khususnya mengenai 'akhir kenabian' Muhammad Saw. Sehingga gagasan mengenai adanya nabi baru bertentangan dengan keimanan terhadap agama Islam, sama seperti pengingkaran terhadap keesaan Allah dan Hari Kiamat.
Bagian pertama buku ini, yang pernah terbit dengan judul Akidah Tanpa Bid'ah, karya ulama klasik, Al-Ghazali, menyoroti doktrin tauhid Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah yang bersih dari berbagai kesesatan dan bid'ah. Sesuai dengan Objek kajiannya, yakni Allah Yang Mahalahir dan Mahabatin, maka doktrin tauhid, di satu sisi, tampak sangat jelas dan, di sisi lain, gelap gulita. Sehingga membahas ajaran tauhid bagaikan menjelajah rimba-raya dengan beribu jebakan. Itulah sebabnya Imam al-Ghazali merasa perlu memberikan petunjuk yang jelas agar kita tidak terjerembab dalam kesesatan dan kehancuran.
Bagian kedua dari buku ini, yang pernah terbit dengan judul Falsafah Kenabian, karya seorang ulama kontemporer, Muthahhari, menekankan pada kajian mengenai prinsip-prinsip wahyu dan kenabian. Di dalamnya dibahas pula alasan-alasan bagi pembaruan misi para nabi dan dipilihnya Muhammad Saw. sebagai Nabi terakhir, dan bahwa misi semua nabi dan rasul adalah satu dan sama. Dengan niat mahami seluruh hal di atas secara benar, maka kita dapat mematikan bahwa ajaran Islam akan berlaku abadi dan tetap aktual hing akhir zaman, tanpa perlu diutus seorang nabi baru.
Dua karya besar di atas terangkai menjadi satu buku yang amat berharga. Diharapkan buku ini akan sanggup menyelamatkan kita semua dari berbagai pemahaman dan ajaran sesat seperti yang banyak bermunculan belakangan ini.
Tidak tersedia versi lain