Pendidikan integral dalam membangun karakter di pesantren hidayatullah depok jawa bara
Pendidikan integral dan pembangunan karakter merupakan dua konsep yang saling terkait, tetapi memiliki fokus dan pendekatan yang berbeda. Pendidikan integral dan pembangunan karakter saling mendukung karena pendidikan integral memberikan landasan untuk pengembangan karakter yang holistik, sementara pembangunan karakter membentuk bagian integral dari pendidikan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pendidikan integral dan pembangunan karakter, serta dampak pendidikan integral bagi pembangunan
karakter santri di pondok pesantren Hidayatullah Depok Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam mengumpulkan data dari informan, peneliti menggunakan teknik observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan berdasarkan model analisis data Miles dan Huberman.
Pertama, Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, menerapkan strategi pendidikan integral untuk membentuk karakter santri secara holistik. Dalam pendekatannya, pesantren menggunakan berbagai strategi seperti Moral Knowing untuk menyampaikan nilai-nilai moral, Modeling dengan contoh teladan, Moral Feeling and Loving untuk membentuk pola pikir positif, nasehat, peraturan dan habituasi (pembiasaan). Kedua, pembentukan karakter santri Pondok Pesantren Hidayatullah sejalan dengan model pendidikan karakter Thomas Lickona yang berfokus pada pengembangan tiga aspek, yakni. 1) pengetahuan nilai-nilai baik, 2) perasaan nilai-nilai baik, dan 3) perilaku nilai-nilai baik. Ketiga, Pondok Pesantren Hidayatullah Depok telah berhasil membangung budaya perilaku yang menjadi karakter utama santri, yaitu: berpegang teguh pada nilai-nilai tauhid, ketaatan yang tinggi, ukhuwah islamiyyah dan silaturrahim, kerja keras, belajar terus, perjuangan dan pengorbanan, keikhlasan, kejujuran, kemandirian dan ulet, keteladanan, kebersihan, kerapihan, dan keindahan, kedisiplinan, inovatif dan kreatif.
Tidak tersedia versi lain