Text
Gerakan politik kaum tarekat : telaah historis gerakan politik antikolonialisme tarekat qadiriyah-Naqsyabandiyah di pulau Jawa
Bibliografi : hlm. 193-198
Kehadiran tasawuf dengan segenap institusi tarekatnya di Indonesia sama tuanya dengan kehadiran Islam sendiri sebagai agama yang masuk ke kawasan ini dan kemudian dianut oleh mayoritas penduduknya. Akibatnya, Islam Indonesia lebih banyak bercorak "mistis." Selain itu, tradisi tasawuf pun mengebat dengan sangat kental kehidupan beragama kaum Muslim Indonesia. Dengan demikian, peranan tasawuf boleh dikata sangat besar dalam mengembangkan dan menyebarkan Islam di Indonesia.
Seiring dengan fenomena perubahan sosial-politik pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 di Indonesia, bermunculanlah ge- rakan-gerakan perlawanan politik menentang kolonialisme Belanda yang bercorak eksploitasi manusia asing atas penduduk pribumi. Salah satu elemen yang berdiri di garda paling depan dalam berbagai gerakan perlawanan politik waktu itu adalah kelompok sufi, khususnya kaum tarekat. Ikatan persaudaraan sufi yang didukung dengan karisma suci para pemimpinnya telah menjadi media paling efektif dalam menggalang persatuan dan menanamkan na- sionalisme atau paham kebangsaan.
Buku di tangan pembaca ini memaparkan peranan politik tasawuf dan kaum sufi yang berafiliasi dalam Tarekat Qadiriyah-Naqsyabandiyah di Pulau Jawa dalam gerakan perlawanan menentang kekuasaan kolonialisme Belanda yang telah menghancurkan sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesia. Di tengah minimnya literatur yang membahas kaum tarekat di Indonesia, kehadiran buku ini terasa sangat signifikan dalam memperkaya khazanah pengetahuan kita tentang peranan tasawuf dan kaum sufi dalam gerakan sosial-politik.
Tidak tersedia versi lain