Konsep pendidikan Emotional Intelegence dalam al qur'an

---

Dewasa ini, kecerdasan dalam pandangan umum sebagian masyarakat. masih lumayan kental diidentikkan dengan kepintaran kognitif. Anak ataupun peserta didik yang cerdas dilihat dari sudut pandang kecerdasan intelektualnya. Kecerdasan pada awalnya sering kali identik dengan gambaran kepintaran. Padahal masing-masing dari mereka memiliki potensi dan kecerdasan yang dinamis. Kecerdasan pada masa lampau diukur menggunakan suatu alat ataupun serangkaian tes untuk mengukur kecerdasan vang disebut dengan tes Intelligence Quotient (IQ). Pada perkembangannya muncul pandangan yang lebih luas mengenai kecerdasan. Dalam berbagai penelitian disimpulkan bahwa dalam kehidupan seseorang. IQ hanya memiliki peranan maksimal 20%, sedangkan Emotional Quotient (EQ)/ Emotional Intelligence (EI) bisa mencapai 80%. Dalam kenyataannya belum semua memahami hal ini, untuk itu perlu adanya sebuah konsep dalam hal ini Pendidikan Islam yang menjadi jalan para pendidik maupun peserta didik dalam melalui dinamika kehidupan. Dalam Pendidikan Islam kecerdasan menjadi salah satu syarat utama mendapatkan ilmu. Emotional Intelligence disebut juga sebagai Ad Dzaka Al Áthifi. Dalam Al Quran pembahasan hal ini ditelusuri melalui term Qolb Salim, An Nafsul Muthma 'innah, As Shobr. Lá Taqnathù, Marahun, Rahmah, Ud'u ila sabili Robbika, Al Hikmah, Al Mauidzoh Al Hasanah, Là Khaufun, Yahzanûn, Tawâsau bil haq, Tawâsau bish shabri. Penelusuran mengenai hal ini menggunakan metode Maudhui, yaitu terlebih dahulu menetapkan tema kecerdasan emosional untuk selanjutnya dilakukan pemetaan, penelitian dan analisa terhadap pembahasan tersebut. Emotional Intelligence dalam Al Quran yaitu; kemampuan mengelola dan menyeimbangkan antara perasaan dan tindakan dalam diri sendiri serta kemampuan berhubungan baik terhadap orang lain, berdasarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, melalui dzikir dan amal sholih. As Syakhshiyyah meliputi Qolb Salim, Qolb Munib, An Nafsul Muthmainnah serta pribadi vang selalu optimis. vaitu tidak takut dan bersedih, sabar serta semangat (tidak mudah putus asa). Kemudian Alijtimaiyyah yaitu Pertama, cinta (kepada sesama) meliputi: mudah memaafkan, menyeru kepada kebaikan dan jalan Allah. tidak sombong, tolong menolong dalam kebaikan. Kedua sabar (terhadap orang lain). Ketiga; Marah (demi kebaikan). Tujuan pedidikan El yaitu membentuk manusia menjadi Abdullah dan Khalifatullah yang berakhlak mulia. Proses dan hasil daripada El dalam Al Quran ini melalui Dzikrullah, Mauidzhoh Hasanah

serta keteladanan. Kata kunci: Pendidikan Islam. Emotional Intelligence. Ad Dzaka Al Áthifi. As Syakhshiyyah, Alijtima ivvah, Oolb Salim, Oolb Munib, An Nafsul Muthmainnah, Dzikrullah, Mauidzhoh Hasanah

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

2x7.3 Muh k

Penerbit

Banjarmasin : Pascasarjana UIN Antasari., 2024

Deskripsi Fisik

xxii, 426 hlm.; 29 Cm

Bahasa

Ind

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

2x7.3

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

Pendidikan Islam
Intelligence

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

Muhammad Rifqi Fachrian

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar