Text

Fiqih bernuansa tasawuf Al-Ghazali : perpaduan antara syariat dan hakikat

---

Bibliografi : hlm. 179-185

Pada masa Al-Ghazali telah terjadi permusuhan antara orang sufi dan orang fiqih. Terdapat aliran-aliran sufi yang tidak memerdulikan hukum dan ajaran Islam, seperti shalat, mereka beranggapan bahwa tujuan shalat dan ibadah formal lainnya adalah zikir dan bertemu dengan Allah, bila sudah dapat terus berzikir dan merasa bisa bertemu dengan Allah tanpa shalat, shalat itu mereka tinggalkan, orang sufi seperti itu memandang bahwa ajaran syariat hanya berupa kulit yang hanya diperlukan oleh orang awam, Mereka memandang kebanyak ahli figih sebagai ahli zhahir yang tidak tahu jiwa agama yang mempraktikan dan mengajarkan agama hanya kulitnya serta menjadikan agama sebagai alat untuk mencapai kesenangan duniawi. Sebaliknya banyak ahli fiqih yang memandang tasawuf sebagai aliran sesat yang melecehkan syariat. Bahkan tidak memerdulikan jiwa ajaran formal Islam dan mempersesatkan tasawuf moderat Al-Ghazalilah yang mendamaikan keduanya.

Al-Ghazali adalah seorang sufi yang berhasil menarik sufisme kembali ke pangkuan Islam, sehingga dapat diterima oleh para fuqaha, hal ini karena didalam sufisme Al-Ghazali, ditemukan keseimbangan antara kepentingan syariat (lahir, "fiqih") dan hakikat (batin).

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

2x4.99 DED f

Penerbit

Bandung : Pustaka Setia., 2008

Deskripsi Fisik

186 hlm.: ilus.; 24 cm.

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

979-730-927-5

Klasifikasi

2x4.99

Tipe Isi

text

Tipe Media

unmediated

Tipe Pembawa

unspecified

Edisi

Cet. 10

Subjek

Fikih dan Tasawuf
Fikih - Aspek Lainnya

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

Dedi Supriyadi; editor, Maman Abd. Djaliel

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar