Text
Peringatan tentang bahaya lidah
Disadur dari : Bab afatul lisan (kitab Ihya 'ulumuddin)
Materi dari buku ini disarikan (disadur) dari bab Afatul Lisan kitab "Ihya' Ulumuddin", karya ulama' besar, ulama Sufi, yaitu Imam Abu Hamid bin Hammad Al-Ghozali; yang lebih dikenal dengan panggilan Imam Ghozali. Kemudian ditulis dan dirangkum kata-kata sehingga menjadi sebuah buku, yang selanjutnya diberi judul "Peringatan tentang Bahaya Lidah".
Afatul Lisan artinya bahaya atau kecelakaan yang ditimbulkan oleh lidah (lisan).
Lidah ialah alat tubuh di mulut yang dapat bergerak-gerak dengan mudahnya (elastis), gunanya untuk menjilat, mengecap dan berkata-kata. Lidah atau lisan itu adalah erat sekali hubungannya dengan bentuk kata-kata, ucapan.
Lidah adalah merupakan salah satu anggota badan yang diciptakan oleh Allah untuk kamĂș semua. Dengan anugerah Allah yang berupa lidah itu, manusia dapat berkomunikasi dan berkata-kata dengan sesamanya dapat menyampaikan dan mengantarkan apa yang terkandung dalam hatinya.
Sebagai anugrah dari Allah, maka gunakanlah lidah itu untuk memuji dan bersyukur kepada-Nya dalam seluruh waktu kita, dalam seluruh sisa-sisa hidup di dunia ini dengan berdzikir, dan membaca kitab-Nya, untuk mengajak (berda'wah) sesama umat manusia untuk menjalankan agama-Nya dan memohon sesuatu yang baik lagi kehidupan. Jika kita gunakan lisan untuk hal-hal (perkara-perkara) atau maksud-maksud yang lain yang tidak baik/menyimpang dari ketentuan agama, berarti kita tidak mensyukuri nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita.
Sebagai anggota tubuh manusia yang tidak bertulang, lidah atau lisan itu mempunyai dampak positif dan negatif. Ia dapat menyelematkan dan mensengsarakan.
Tidak tersedia versi lain