Image of Menalar firman Tuhan : wacana majas dalam al Qur'an menurut mu'tazilah
Penanda Bagikan

Text

Menalar firman Tuhan : wacana majas dalam al Qur'an menurut mu'tazilah

Sebagai kitab suci yang autentik dan sempurna, wajar jika Al-Quran dianggap sakral dan harus diterima sebagai doktrin yang didekati secara dogmatis-ideologis. Namun, tentulah akan lebih memuaskan akal dan melegakan hati, jika Al-Quran didekati melalui metodologi ilmiah-rasional. Untuk itu, ayat-ayat Al-Quran--terutama menimbulkan pemahaman ambigu (mutasyabihat)--harus mendapat "sentuhan" makna esoterik (takwil). Perangkat takwil ini melahirkan beragam interpretasi tentang implementasi kajian bahasa, dan di antara fokus kajian pemikir belakangan adalah wacana majas (metafora) vis a vis hakiki (fenotatif). Di sinilah pentingnya penalaran terhadap ayat-ayat Al-Quran.

Ketersediaan
#
Perpustakaan Pusat UIN Antasari 2X1 Zai m
2004025407
Tersedia
#
Perpustakaan UIN Antasari 2X1 Zai m
0801070
Tersedia
#
Perpustakaan Pusat UIN Antasari 2X1 Zai m
2004026303
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
2X1 Zai m
Penerbit
Bandung : Mizan.,
Deskripsi Fisik
404 hlm. ; 24 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
979-433-324-7
Klasifikasi
2X1
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cet. 1
Subjek
Muktazilah
Tafsir Qur\'an
Al Fatihah
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar
Anda harus masuk sebelum memberikan komentar